Hello World: Cerita di Balik Kelahiran Putri Pertama Kami
Kalian pasti familiar dengan tulisan "Hello World" yang muncul di blog saat pertama kali kita menginstal WordPress, bukan? Dulu, ketika saya masih aktif ngeblog dan sering membangun blog baru, tulisan ini selalu muncul begitu instalasi selesai. Saat itu, saya pernah berpikir, "Suatu hari nanti, kalau punya anak, aku ingin menulis 'Hello World' dengan foto dia." Sepertinya lucu, pikir saya dalam hati. Bahkan, sempat terpikir juga untuk membuat kaos bertuliskan itu.
Lucunya, ide ini belum pernah saya sampaikan ke pacar-pacar saya sebelumnya. Mungkin karena belum tentu mereka menjadi ibu dari anak-anak saya, halah. Namun, waktu berlalu, dan akhirnya saya menemukan wanita yang bersedia saya lamar dan menjadi istri. Setelah sekian lama terlupakan, ide "Hello World" itu kembali muncul belakangan ini. Bukan karena saya sedang membangun blog baru, tetapi karena saya melihat perut istri saya yang semakin membesar. Ya, istri saya hamil anak pertama kami.
Proses menuju kehamilan ini tidaklah mudah. Kami harus menunggu dua tahun dengan berbagai usaha. Mulai dari konsultasi ke dokter, meski rasanya kurang cocok bagi saya. Dokter menyarankan untuk berhenti merokok dan menjalani pola hidup sehat—bukan perkara gampang, Pak! Kemudian, kami mencoba pijat agar diberi kemudahan dalam memperoleh keturunan. Ada hasilnya, tetapi sayangnya karena istri saya masih bekerja dan kelelahan, kehamilan itu berujung pada keguguran.
Akhirnya, saya mantap memutuskan: istri harus berhenti kerja, biar saya yang fokus bekerja. Pada saat itu, saya masih ngeblog, tapi lebih aktif di Blogspot sambil bermain CPA dan membuka jasa pembuatan website. Namun, penghasilan tidak tetap membuat saya beralih menjadi karyawan di salah satu perusahaan IT, sementara istri berhenti bekerja.
Kami melanjutkan ikhtiar, kembali pijat dan mencoba kurma muda. Pertama kali kami minum kurma muda adalah saat puasa tahun 2020, dan Alhamdulillah, setelah habis satu paket, istri saya hamil. Tepat di hari ulang tahun pernikahan kami yang kedua, pagi-pagi sekali, istri membangunkan saya dengan haru, menunjukkan test pack dengan dua garis. Perasaan saya saat itu? Campuran antara bahagia, terharu, dan air mata yang tak tertahan. Buat kalian yang sedang menjalani program kehamilan (promil), bisa coba kurma muda juga. Jangan lupa, berdoa yang banyak!
Hari demi hari kami lewati menanti kelahiran si kecil. Saya terus berdoa agar semuanya lancar. Setiap kali pulang kerja dan melewati puskesmas, saya membayangkan suatu hari anak kami akan lahir di sana. Saya membayangkan duduk di bawah pohon atau di teras puskesmas, menghisap rokok atau minum kopi sambil menunggu kelahiran istri. Bayangan ini memang terjadi, meski tidak sepenuhnya sama.
Pada Jumat, 22 Januari 2021, saya masih bekerja seperti biasa. Pukul 11.48 WIB, istri mengirim WhatsApp, "Mas, aku ngompol, semoga bukan air ketuban pecah." Deg! Rasanya langsung panik. Tak lama kemudian, dia kirim pesan lagi, lebih khawatir, dan meminta saya segera pulang. Tanpa pikir panjang, saya minta izin untuk pulang lebih awal, dan Alhamdulillah diizinkan.
Sesampainya di rumah, saya melihat istri di kamar kesakitan. Panik, cemas, dan bingung campur aduk. "Gimana kalau lahir di rumah?" pikir saya. Dengan sigap, saya membujuk istri agar segera ke puskesmas. Dalam perjalanan, saya ngebut tanpa peduli lampu merah. "Ini darurat!" Saya terus menenangkan istri sepanjang perjalanan.
Begitu sampai di puskesmas, kami langsung ditangani. Ternyata, istri sudah bukaan sembilan! Hampir saja kami terlambat. Tak lama setelah itu, putri kami lahir dengan lancar. Alhamdulillah, prosesnya mudah, hanya tiga kali mengejan, putri kami hadir ke dunia.
Saat mendengar tangisan pertama bayi kami, perasaan haru tak tertahankan. Kecil, mungil, merah bercampur darah dan lendir. Rasa takut saya akan darah langsung hilang, tergantikan oleh kebahagiaan yang tak terhingga. Bahkan ketika dokter menyarankan saya keluar karena mungkin tak kuat melihat proses kelahiran, saya menolaknya. Saya ingin tetap berada di sana, menyaksikan momen luar biasa ini.
Akhirnya, pada pukul 15.20 WIB, putri pertama kami lahir. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah. Terima kasih juga untuk keluarga, teman-teman, dan semua orang yang telah mendukung kami.
Dan akhirnya, keinginan lama saya tercapai—saya bisa menyapa dunia dengan tulisan Hello World, kali ini dengan putri kecil kami sebagai inspirasinya. Alhamdulillah.